Senin, 30 Mei 2016

Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi 

adalah teks yang menjelaskan tentang sebuah peristiwa yang timbul karena ada peristiwa lain yang terjadi sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya atau dalam kata menjelaskan hubungan peristiwa yang saling berkaitan.Teks eksplanasi ini termasuk genre faktual (dijumpai sebuah fakta yang dapat memperluas wawasan, pengetahuan, dan keyakinan)

Struktur Teks Eksplanasi
  • Mengidentfikasi sesuatu yang akan diterangkan (latar belakang suatu kejadian)
  • Penggambaran kejadian/proses kejadian, yaitu memerinci proses kejaian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana, mengapa, dan apa. Penyampaiannya secara kronologis. Fase-fasa kejadian disusun pula berdasarkan sebab-akibat.
Mengapa sebagai klausalitas(sebab-akibat)Bagaimana sebagai kronologis(berdasar fase gradual)
  • Ulasan, yaitu berupa komentar tentang konsekuensi kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Kaidah Teks Eksplanasi
  • Ada keterangan waktu
  • Ada keterangan proses
  • Penggunaan konjungsi kronologis (kemudian, lalu, akhirnya)
  • Dalam teks ekplanasi biasanya terdapat bahasa asing
  • Klausa kompleks adalah klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur
  • Klausa simpleks adalah klausa yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Mengandung satu unsur: subjek^predikator^pelengkap^keterangan 

Membandingkan Teks Eksplanasi dengan Teks yang lain

  • Bila dibandingkan dengan Teks Prosedur Kompleks
Sama-sama menggunakan petunjuk waktu, cara, dan konjungsi kronologisTerdapat kata kerja imperatif yang bersifat persuasif dengan pernyataan informatif
  • Bila dibandingkan dengan Teks Eksposisi
Sama-sama tergolong genre faktual lebih banyak argumentasi yang berfokus pada pengembangan secara kronologis dan klausalitas, disusun secara komperatif dari umum ke khusus spasia, ilustratif, dan definisi
  • Bila dibandingkan dengan Teks Cerita Pendek
Sama-sama disajikan dengan pola kronologis dan pola klausalitas. Objek pengembangannya berupa fenomena alam, sosial, budaya, faktual. Jika disampaikan melalui cerpen, objek disampaikan dengan orang, imajinatif, eksplanasi cerpen bertemakan kesejarahan yang menimbulkan unsur penokohan, latar dan alur

Membuat Teks Eksplanasi


1. Menentukan suatu fenomena seperti fenomena alam, sosial budaya

2. Membuat kerangka Pokok-pokok peritiwa secara kronologis atau klausalitas

3. Mengembangkan kerangka menjadi teks lengkap Berdasarkan fakta

4. Melakukan penyuntinganYang disunting itu isi dari kerangka, bahasa yang digunakan, dan ejaannya

Sabtu, 28 Mei 2016

Sistem Koloid

A. Pengertian

Sistem dispersi adalah campuran dua zat atau lebih secara merata


Sistem dispersi 


  • Medium pendispersi (Jumlahnya lebih banyak)
  • Zat Terdispersi (Jumlahnya lebih sedikit)
B. Jenis-jenis Sistem Dispersi

1.   Larutan 
Zat terdispersi secara homogen dalam medium pendispersi 

Ukuran partiker <10^-7 cm

Contoh : Larutan gula, larutan garam dapur, dll

SIFAT-SIFAT LARUTAN

  • Satu fasa (homogen)
  • Jernih
  • Tidak dapat disaring 
  • Stabil (tidak memisah bila didiamkan)

2.   Sistem Koloid
Zat terdispersi secara homogen dalam medium pendispersi

Ukuran partikel 10^-7  -  10^-5 cm

Contoh : Susu, cat, asap, dll

SIFAT-SIFAT SISTEM KOLOID

  • Dua fasa (heterogen)
  • Tidak jernih
  • Tidak dapat disaring
  • Stabil

3.   Suspensi
Zat terdispersi secara homogen dalan medium pendispersi 

Ukuran partikel >10^-5 cm

Contoh : Air kopi, Air kapur, dll

SIFAT-SIFAT SUSPENSI

  • Dua fasa (heterogen)
  • Tidak jernih
  • Dapat disaring
  • Tidak stabil (memisah jika didiamkan)

C. Jenis Sistem Koloid


Fasa terdispersi

  • Gas 
Medium pendispersi 
-Cair, sistem koloid Buih/busa 
contoh: busa sabun
-Padat, sistem koloid Busa Padat 
contoh: batu apung, karet busa, roti

  • Cair

Medium pendispersi

-Gas, sistem koloid Aerosol
contoh: kabut, awan

-Cair, sistem koloid Emulsi
contoh : mayonnaise, minyak ikan
-Padat, sistem koloid Gel
contoh: keju, mentega

  • Padat
Medium pendispersi
-Gas, sistem koloid Aerosol padat
contoh: asap, debu
-Cair, sistem koloid Sol
contoh: kanji, cat, lem
-Padat, sistem koloid Sol padat
contoh: kuningan, perunggu


D. Sifat-Sifat Koloid

  • Efek Tyndall
Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid
Contoh: Sorot lampu mobil pada malam berkabut
              Sorot lampu proyektor
  • Gerak Brown
Gerak zig-zag partikel koloid karena tumbukan antara partikel koloid
  • Adsorpsi
Penyerapan partikel (ion, molekul) pada permukaan koloid
Contoh: Pewarna kain
              Penjernihan air

  • Elektroforesis
Bergeraknya partikel-partikel koloid yang bermuatan karena pengaruh medan listrik
Contoh : Penentuan muatan suatu partikel koloid
               Pengurangan zat pencemar udara dari cerobong asap pabrik menggunakan                          pengendap cottrell
  • Koagulasi 
Penggumpalab partikel koloid karena adanya pemanasan, penambahan elektrolit, atau penambahan koloid yang muatannya berlawanan
Contoh : Pengolahan karet
              Penggumpalan darah

  • Dialisis
Pemurnian koloid dari partikel-partikel pengotor dengan menggunakan membran semipermiabel
Contoh : Proses pencucian darah oleh alat hemodializer



Berdasarkan antaraksi partikel koloid dengan medium pendispersinya, koloid yang mempunyai medium pendispersinya cairan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

  • KOLOID LIOFIL
Partikel koloid yang mengadsorpsi cairan mediumnya , sehingga terbentuk selubung cairan di sekeliling partikel koloid
Contoh : kanji, agar-agar
  • KOLOID LIOFOB
Partikel koloid tidak mengadsorpsi cairan mediumnya
Contoh : sol-sol logam


PERBEDAAN ANTARA KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB

  • Koloid Liofil
1. Stabil
2. Mudah dibuat
3. Digumpalkan dengan penambahan elektrolit
4. Koloid bersifat reversible
5. Efek tyndall terlihat samar
6. Gerak brown cepat
7. Fasa terdispersi umumnya zat organik
8. Beberapa sol dapat diubah menjadi gel


  • Koloid Liofob
1. Kurang stabil
2. Sukar dibuat
3. Mudah digumpalkan dengan penambahan sedikit elektrolit
4. Koloid bersifat irreversible
5. Efek tyndall terlihat jelas
6. Gerak brown cepat
7. Fasa terdispersi umumnya anorganik
8. Tidak ada sol liofil yang dapat diubah menjadi gel 



E. PEMBUATAN KOLOID





1. Kondensasi
Pembuatan koloid dari partikel yang kecil menjadi partikel koloid
a. Cara Kimia
- Reaksi hidrolisis : mereaksikan dengan air
-Reaksi Redoks : disertai dengan perubahan bil. oksidasi
-Reaksi penggantian ion

b. Cara Fisika
-Pergantian pelarut
-Pedinginan

2. Dispersi 
-Mekanik/penggerusan
-Peptisasi : Pemecahan partikel suspensi dengan menambahkan ion sejenis
-Busur bredig : pembuatan koloid dengan bantuan arus listrik



















Rabu, 16 Maret 2016

Theories of Acids and Bases

Theories of Acids and Bases

Theory Arrhenius, Bronsted-Lowry, and Lewis theories of acids and bases, and explains the relationships between them. It also explains the concept of a conjugate pair - an acid and its conjugate base, or a base and its conjugate acid

Karya ilmiah


KARYA ILMIAH


  • Pengertian 
Karya Tulis Ilmiah biasa disingkat Karya Ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang ditaati oleh masyarakat keilmuan.

  • Sistematika Penulisan Karya Ilmiah                         

Jumat, 11 Maret 2016

Human Body Digestive System


Your digestive system is uniquely designed to turn the food you eat into nutrients, which the body uses for energy, growth and cell repair. Here's how it works.